Ada keanehan yang menyembul keluar dan kini menguasai pikiranku , yang membuat aku berjarak dengan diriku sendiri dan memunculkan satu tanya ; mengapa kulakukan ini ?
Keanehan lain menyusul , yakni jawaban muncul dengan sendirinya tanpa proses berpikir ; memang ini jalannya . Itukah yang dinamakan firasat ?
Bagaimana bisa pernah ku jelaskan ? Aku menyayangimu seperti kusayangi diriku sendiri . Bagaimana bisa kita ingin pisah dengan diri sendiri .
Shit . . . .
Mengapa kata – kata justru hilang pada saat seperti ini ? Saat kulihat kamu butuh penghiburan , nasihat bijak , atau humor segar agar kesedihan ini memperoleh penawarnya ? Kemampuan kita berkita – kita menguap . Kemampuanku melucu menguap .
‘ senior dua belas ‘ sebut saja dia seperti itu , karena memang aku mengenalnya lewat panggilan itu . . .
12 April 2007 , malam perpisahan SMAN 8 Makassar agk . 2007 @ Manunggal
Kurasa hatimu tahu , seperti hatiku pun tahu . Jika malam ini kita memutuskan untuk terus bersama , itu karena kita tidak tahu bagaimana menangani kesendirian . Aku tidak ingin bersamamu cuma karena enggan sendiri . Kau tidak layak untuk itu . Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin , bukan ketakutannya akan sepi .
“ Apa artinya cinta yang tak lagi sama , yang kau sebut sejak tadi itu ? Memang cinta ada berapa macam ? “ tanyamu dengan nada tinggi .
Aku tidak tahu cinta punya berapa macam varian . Kau harus bertanya langsung pada hatiku , karna dialah yang satu hari menutup dan mengucap ; “cukup” .
Aku ingin mengalir . Hatiku belum mau mati . Aliran ini harus kembali memecah dua agar kita sama – sama bergerak , sebelum kita terlalu jengah dan akhirnya pisah dalam amarah .
‘ malam 12 april 2007 - 23:12 ‘
Jadi , aku tidak tahu cinta itu terdiri dari berapa macam . Yang kutahu, cinta ini tersendat , dan hatiku seperti mau mati pengap . Kendati kusayang kamu lebih dari siapa pun yang kutahu . Kendati bersamamu senyaman berselimut pada saat hujan . Aku aman . Namun , aku mengerontang kekeringan . Dan kini ku tersadar , aku butuh hujan itu . Lebih dari apa pun .
“ Kamu akan menyesal . . . “ gumammu lagi .
Mungkin . . . . kini kita tak mungkin tahu .
. . . . .
Kedua tangan mu tahu – tahu merengkuh ku . Refleks yang tak kusangka akan muncul . . . . .
‘ senior dua belas ‘ . . . .
"bersamamu senyaman berselimut pada saat hujan.." <3
BalasHapuscurhat situ eeee..hahaa
saya yg pertama posting komentar..hehe. Nice blog..GOOD JOB!!^^
hahahaha ... mmg ini copas dari buku diary ku ,, wkwkwk ... :))
BalasHapusmakasihh emm ... ^_^