Pages

Rabu, 10 November 2010

peluk . . . .


Ada keanehan yang menyembul keluar dan kini menguasai pikiranku , yang membuat aku berjarak dengan diriku sendiri dan memunculkan satu tanya ; mengapa kulakukan ini ?

Keanehan lain menyusul , yakni jawaban muncul dengan sendirinya tanpa proses berpikir ; memang ini jalannya . Itukah yang dinamakan firasat ?
Bagaimana bisa pernah ku jelaskan ? Aku menyayangimu seperti kusayangi diriku sendiri . Bagaimana bisa kita ingin pisah dengan diri sendiri .

Shit . . . .
Mengapa kata – kata justru hilang pada saat seperti ini ? Saat kulihat kamu butuh penghiburan , nasihat bijak , atau humor segar agar kesedihan ini memperoleh penawarnya ? Kemampuan kita berkita – kita menguap . Kemampuanku melucu menguap .

‘ senior dua belas  ‘  sebut saja dia seperti itu , karena memang aku mengenalnya lewat  panggilan itu . . .

12 April 2007 , malam perpisahan SMAN 8 Makassar  agk . 2007 @ Manunggal
Kurasa hatimu tahu , seperti hatiku pun tahu . Jika malam ini kita memutuskan untuk terus bersama , itu karena kita tidak tahu bagaimana menangani kesendirian . Aku tidak ingin bersamamu cuma karena enggan sendiri . Kau tidak layak untuk itu . Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena menemukan keutuhannya tercermin , bukan ketakutannya akan sepi .

“ Apa artinya cinta yang tak lagi sama , yang kau sebut sejak tadi itu ? Memang cinta ada berapa macam ? “ tanyamu dengan nada tinggi .
Aku tidak tahu cinta punya berapa macam varian . Kau harus bertanya langsung pada hatiku , karna dialah yang satu hari menutup dan mengucap ; “cukup” .

Aku ingin mengalir . Hatiku belum mau mati . Aliran ini harus kembali memecah dua agar kita sama – sama bergerak , sebelum kita terlalu jengah dan akhirnya pisah dalam amarah .
‘ malam 12 april 2007    -   23:12 ‘
Jadi , aku tidak tahu cinta itu terdiri dari berapa macam . Yang kutahu, cinta ini tersendat , dan hatiku seperti mau mati pengap . Kendati kusayang kamu lebih dari siapa pun yang kutahu . Kendati bersamamu senyaman berselimut pada saat hujan . Aku aman . Namun , aku mengerontang kekeringan . Dan kini ku tersadar , aku butuh hujan itu . Lebih dari apa pun .
“ Kamu akan menyesal . . . “ gumammu lagi .

Mungkin . . . . kini kita tak mungkin tahu .

. . . . .
Kedua tangan mu tahu – tahu merengkuh ku . Refleks yang tak kusangka akan muncul  . . . . .

‘ senior dua belas ‘ . . . . 

2 komentar:

  1. "bersamamu senyaman berselimut pada saat hujan.." <3
    curhat situ eeee..hahaa

    saya yg pertama posting komentar..hehe. Nice blog..GOOD JOB!!^^

    BalasHapus
  2. hahahaha ... mmg ini copas dari buku diary ku ,, wkwkwk ... :))

    makasihh emm ... ^_^

    BalasHapus

mau bilang apa ? silahkan ^_^

Komunitas

 
Copyright 2012 dunia liliput ku. Powered by Blogger
Blogger by Blogger Templates and Images by Wpthemescreator
Personal Blogger Templates